Kabupaten Kudus adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kudus, berada di jalur pantai utara timur Jawa Tengah, yaitu di antara (Semarang-Surabaya). berada 51 km sebelah timur Kota Semarang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pati di timur, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak di selatan,
serta Kabupaten Jepara di barat. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah. Selain itu kudus juga di kenal sebagai kota santri, kota ini juga menjadi pusat perkembangan agama islam pada abad pertengahan hal itu dapat dilihat dari terdapatnya 3 makam wali/ sunan, yaitu Sunan Kudus , Sunan Muria dan Sunan Kedu.
/home/mydokumen/Downloads/mr'masjid-kudus.jpg
Geografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah. Sebagian wilayah utara terdapat pegunungan (Gunung Muria), dengan puncaknya Gunung Saptorenggo (1.602 meter), Gunung Rahtawu (1.522 meter), dan Gunung Argojembangan (1.410 meter). Sungai terbesar adalah Sungai Serang yang mengalir di sebelah barat, membatasi Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak. Kudus di pisahkan oleh Sungai Gelis di tengah, sehingga terdapat istilah Kudus Barat dan Kudus Timur.
Pembagian administratif
Kabupaten Kudus terdiri atas 9 kecamatan, yang dibagi lagi atas 123 desa dan 9 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota Kudus. Kudus merupakan kabupaten dengan wilayah terkecil dan memiliki jumlah kecamatan paling sedikit di Jawa Tengah. Kabupaten Kudus terbagi menjadi 3 wilayah pembantu bupati (Kawedanan), setiap kawedanan terdiri 3 kecamatan yaitu: (1) Kawedanan Kota (Kec. Kota, Jati dan Undaan). (2) Kawedanan Cendono (Kec. Bae, Gebog dan Kaliwungu). (3) Kawedanan Tenggeles (Kec. Mejobo, Dawe dan Jekulo).
Wacana Pemekaran Kecamatan
Wacana Pemekaran Kecamatan (yang akan datang) yang ada dalam wilayah Kabupaten Kudus, adalah:
• Kecamatan Muria, merupakan pemekaran dari Kecamatan Dawe, yang meliputi desa Colo, Kajar, Japan, Cranggang, Tergo, Glagah Kulon
• Kecamatan Menawan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Gebog dan Dawe, yang meliputi desa Menawan, Rahtawu, Puyoh, Soco dan Ternadi.
• Kecamatan Babalan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Undaan, yang meliputi desa Kalirejo, Medini, Sambung, Lambangan, Glagahwaru, Kutuk, Terangmas dan Berugenjang.
• Kecamatan Prambatan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Kaliwungu dan Gebog, yang meliputi desa
Prambatan Kidul, Prambatan Lor, Bakalan Krapyak, Garung Lor, Garung Kidul, Karangampel dan Gribig.
• Kecamatan Jepang, merupakan pemekaran dari Kecamatan Mejobo dan Jati, yang meliputi desa Jepang, Gulang, Payaman, Jepangpakis, Megawon dan Loram Wetan.
• Kecamatan Ngembal, merupakan pemekaran dari Kecamatan Bae, Jati dan Jekulo, yang meliputi desa
Ngembalrejo, Dersalam, Karangbener, Ngembal Kulon, Tumpang Krasak dan Honggosoco.
• Kecamatan Bulung, merupakan pemekaran dari Kecamatan Jekulo, yang merliputi desa Bulung Kulon, Bulung
Cangkring, Sadang, Sidomulyo dan Gondoharum.
Selain pemekaran Kecamatan, juga ada wacana pemekaran Kawedanan (Pembantu Bupati), yang semula terdiri dari
3 Kawedanan (Cendono, Kudus dan Tenggeles), dimekarkan menjadi 5 wilayah, yaitu:
• Wilayah Kudus Utara, yang berpusat di Kota Cendono.
• Wilayah Kudus Barat, yang berpusat di Kota Jetak.
• Wilayah Kudus Pusat, yang berpusat di Kota Kudus.
• Wilayah Kudus Timur, yang berpusat di Kota Bareng.
• Wilayah Kudus Selatan, yang berpusat di Kota Wates.
Industri
Perkembangan perekonomian di kudus tidaklah lepas dari pengaruh perindustrian. Beberapa perusahaan industri besar yang ada di kudus adalah PT. Djarum, Petra, PR. Sukun, PT. Nojorono, PT. Hartono Istana Electronic (d/h Polytron), PT. Pura Barutama, Kudos, dan ribuan perusahaan industri kecil dan menengah.
Pariwisata
Wisata religi dan budaya:
• Masjid Menara Kudus yang dibangun pada abad ke-16, bangunan ini memiliki paduan arsitektur Jawa, Hindu, dan Islam.
• Makam Sunan Kudus (di kota Kudus) salah satu walisanga (penyebar agama Islam di tanah Jawa)
• Makam Sunan Muria (di daerah Colo Kecamatan Dawe). Juga salah satu walisanga (penyebar agama Islam di tanah Jawa)
• Makam Sunan Kedu di daerah Gribig, Kudus. Beliau berasal dari daerah Kedu dan menjadi murid Sunan Kudus.
• Makam Kyai Telingsing di daerah Sunggingan, Kudus. Merupakan guru Sunan Kudus dan Sesepuh dari Kota
Kudus yang berasal dari China dengan nama asli The Ling Sing.
• Petilasan Rahtawu di daerah Rahtawu, Kudus. Wisata alam:
• Air Terjun Monthel di Colo kecamatan Dawe.
• Puncak Songolikur (di Rahtawu kecamatan Gebog) Puncak tertinggi dari gunung Muria.
• Puncak-gunung Muria lainnya yang sering di kunjungi, seperti Puncak Argojembangan dan Argowiloso.
Keduanya terdapat di kecamatan Dawe.
• Air Tiga Rasa (Rejenu) dan Makam Syeh Sadzili. Terdapat di Japan kecamatan Dawe.
• Pesanggrahan Colo (Graha Wisata Muria) (Colo) Kecamatan Dawe
• Bumi Perkemahan Abiyoso di Menawan kecamatan Gebog.
• Bumi Perkemahan Kajar (Kajar kecamatan Dawe)
• Water boom Mulia Kajar
Lainnya:
• Museum Kretek adalah sebagai bukti sejarah bahwa Kudus sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Indonesia. Memiliki koleksi-koleksi tentang perkembangan rokok Kretek, pendiri-pendiri rokok Kretek (PT Djarum, PT Nojorono, PR Sukun, PR Jambu Bol, PR Pamor, PR Djanur Kuning), peralatan tradisional pembuatan rokok kretek, diorama-diorama tentang rokok kretek serta koleksi dari Raja rokok kretek Nitisemito. Sebuah museum yang patut untuk dikunjungi sebagai tempat rekreasi dan pembelajaran.
• Kinder Garten di Kompleks GOR Wergu Wetan, Kudus.
• Replika Menara
• Bangunan khas Kudus dikenal dengan nama Gebyog Kudus.
• Omah Kapal sebuah bangunan perpaduan Kapal dan rumah, di jalan KH. Raden Asnawi.
Makanan dan jajanan khas Kudus
• Sate Kerbau: sate yang terbuat dari daging kerbau. Daging disajikan tidak dalam bentuk biasanya, tetapi daging dipotong dan dicincang halus dan dilekatkan pada batang sate dengan bumbu kecap, kelapa (srundeng) dan kacang, rasanya mirip dengan dendeng.
• Jenang Kudus: orang biasanya memanggil "dodol" tapi dengan tekstur dan rasa berbeda dengan dodol yang ada.
• Lentog: makanan khas pagi orang kudus terdiri dari tahu semur, telur, lontong dan sayur lodeh (buah nangka muda). Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung), namun kini telah menyebar ke seluruh pelosok kota Kudus. Yang unik dari lentog adalah ukuran lontongnya yang sebesar betis orang dewasa.
• Ayam Bakar Colo: ayam bakar kampung khas yg ada hanya di pegunungan Colo disajikan biasanya dengan pecel bunga turi dan daun pakis pegunungan
• Ayam Goreng Kepruk : Ayam goreng bumbu khas kudus. dengan sajian unik, dengan rasa yang khas dan gurih.
Ayam goreng racikan Dapur Gentong ini dapat di nikmati di restaurant Gentong, Kampung Air Resto Megawon dan Roemans Resto Jl mangga.
• Ayam goreng Kliwon Kasmini : makanan malam orang Kudus terdiri dari tahu semur dan ayam goreng dengan bumbu khas, merupakan langganan para pejabat dan orang terkenal di kudus. juga merupakan langganan dari polisi lalulintas setelah dapat uang banyak dari hasil operasi lalu lintas.
• Soto Kudus: soto di Kudus terkenal hanya dua macam, soto ayam dan soto kerbau. Berbeda dengan soto-soto lainnya, soto kudus cenderung berasa manis dan sedikit lebih encer, dan merupakan kesalahan yang mengaku soto kudus (banyak di kota-kota besar) tapi dengan daging sapi itu bukan khas dari Kudus. Karena di kudus ada kepercayaan daerah yang melarang penyembelihan sapi.
• Tahu Telur: hampir sama dengan tahu telor magelang atau tahu gimbal Semarang. Pada malam hari, para pedagang tahu telor ini bisa ditemui di sepanjang jalan Sunan Kudus. Terutama di depan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kudus. Biasa disebut juga dengan Tahundog.
• Opor Panggang: Opor ayam yang kemudian dipanggang, disajikan dengan beberapa lauk tambahan. Makanan ini juga hanya tersedia di pagi hari.
• Nasi Goreng Babat Telor Gebog : nasi goreng kudus sanat dikenal dengan rasanya yang mantab dan halus karena perpaduan babat dan telur yang dimasak dengan bumbu tradisional. walaupun masakan yang sudah sangat dikenal semua orang, tapi nasi goreng di kudus sangat berbeda cita rasanya.
• Lontong tahu: hidangan ini hampir sama dengan tahu telur. Perbedaannya, tidak ditambahkan telur seperti layaknya tahu gimbal dari Semarang. Tahu putih khas kudus, digoreng setengah matang atau matang tergantung pesanan pembeli. Dipotong dadu lalu diberi tambahan nasi atau lontong sesuai selera. Dipupuki dengan kecambah rebus dan seledri rajang yang mebmeri aroma segar. Jika Anda suka 'cungor' atau bibir sapi yang dibacem, Anda bisa minta penjual untuk menambah rajangan cungor. Setelah itu, bumbu kecap yang memiliki aroma bawang putih yang sedap disiramkan.
Referensi
[1] http://toolserver.org/~geohack/geohack.php?language=id¶ms=6_51_0_S_110_36_0_E_ [2] http://toolserver.org/~geohack/geohack.php?language=id¶ms=7_16_0_S_110_50_0_E_
[3] "Perpres No. 6 Tahun 2011" (http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/). 17 February 2011. . Diakses
pada 23 May 2011.
0 comments:
Post a Comment